Menu

Kamis, 18 September 2025

RANGKUMAN TOPIK 5 MODUL PEDAGOGIK

 

Ringkasan Modul Pedagogik Topik 5 - Bimbingan Konseling & Supervisi Klinis

Ringkasan Modul Pedagogik – Topik 5

Pendekatan & Strategi Layanan Bimbingan Konseling untuk Supervisi Klinis

Bimbingan Konseling (BK) adalah proses bantuan interpersonal untuk membantu individu memahami diri, mengambil keputusan, dan berkembang optimal. Supervisi Klinis adalah proses profesional untuk meningkatkan kompetensi konselor melalui observasi, refleksi, dan umpan balik berbasis data.

1. Sejarah & Perkembangan

  • 1908 – Frank Parsons (Bapak Bimbingan Karir).
  • 1920–1930 – masuk sekolah, fokus karir & penyesuaian diri.
  • Pasca Perang Dunia II – mencakup aspek emosional & sosial.
  • Indonesia (1970-an) – mulai diterapkan di sekolah.
  • Sekarang – berbasis teknologi, multikultural, profesional.

2. Pendekatan BK dalam Supervisi Klinis

  • Humanistik: empati, penghargaan positif, hubungan hangat.
  • Perkembangan: sesuai tahap karier konselor.
  • Reflektif: fokus refleksi praktik untuk peningkatan.
  • Berbasis Solusi: orientasi pada solusi praktis.

3. Strategi Layanan BK

  • Observasi langsung (tatap muka/rekaman).
  • Diskusi kolaboratif & terbuka.
  • Studi kasus & analisis situasi kompleks.
  • Simulasi & role-playing keterampilan.
  • Umpan balik konstruktif (sandwich feedback).
  • Rencana tindakan perbaikan.
  • Mentoring & pendampingan emosional.
  • Evaluasi berkelanjutan.

4. Sintaks Supervisi Klinis

  1. Persiapan: membangun trust, analisis kebutuhan supervisee.
  2. Observasi: menilai komunikasi, teknik, emosi, waktu.
  3. Umpan Balik: evaluasi objektif & refleksi supervisee.
  4. Implementasi: praktik ulang dengan bimbingan.
  5. Evaluasi & Tindak Lanjut: menilai hasil, rencana berkelanjutan.

5. Implementasi dalam PAI

  • Persiapan – identifikasi masalah pembelajaran.
  • Observasi – interaksi guru-siswa, metode, media.
  • Implementasi – solusi interaktif, motivasi siswa.
  • Umpan balik – refleksi bersama guru PAI.
  • Evaluasi – menilai efektivitas & tindak lanjut.

6. Kesimpulan

BK membantu individu memahami diri dan berkembang optimal, sedangkan Supervisi Klinis meningkatkan kompetensi konselor melalui observasi & refleksi. Integrasi keduanya dalam PAI menjadikan pembelajaran lebih efektif, bermakna, membentuk akhlak mulia, dan siap menghadapi tantangan zaman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar